Sunday, 1 November 2015

PEMBELAJARAN SENI RUPA DI TK



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pembelajaran Seni Rupa di TK .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pembelajaran Seni Rupa di TK ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Demak,     Oktober 2015
Penulis


Evi Qudsiyati


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ......................................................................................         i
KATA PENGANTAR ....................................................................................        ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................       iii
BAB I       PENDAHULUAN .........................................................................        1
A.  Latar Belakang .........................................................................        1
B.  Rumusan Masalah......................................................................        1
BAB II     PEMBAHASAN ............................................................................        2
A.       Pengertian Seni Rupa ...............................................................        2
B.       Metode-Metode Pengajaran Pengembangan Seni Rupa                   Di TK               3
C.       Manfaat Pembelajaran Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini...........        7
BAB III    PENUTUP ......................................................................................        8
A.    Kesimpulan ...............................................................................        8
B.     Saran .........................................................................................        8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................        9

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses pembelajaran. Program di sekolah dilaksanakan secara teratur dan sistematis, dengan sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru sebagai pembimbing akan menghasilkan pemahaman yang cepat bagi anak. Meskipun, dalam kenyataannya, banyak sarana dan prasarana yang masih kurang memadai terutama di Taman Kanak-Kanak. Keberhasilan tentunya juga sangat ditentukan oleh berbagai faktor salah satunya harus ada keterkaitan antar komponen pembelajaran yaitu: tujuan, metode, media, materi, dan evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran teori seni rupa berfokus pada pembinaan aspek kognitif (pengetahuan) kesenirupaan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada anak tentang berbagai aspek dari seni rupa meliputi pengertian dan jenis-jenis karya seni rupa; teknis penciptaan berbagai jenis karya seni rupa yang menyangkut pengetahuan tentang bahan, alat dan prosedur kerja; aspek kesejarahan yang membahas mengenai perkembangan seni rupa dari masa ke masa termasuk corak karya, faktor yang mempengaruhi, dan riwayat hidup seniman. Tentunya, tingkatan pemahaman pengetahuan ini bersifat berjenjang dari Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Dasar.

B.     Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah tentang :
1.      Apa itu Seni Rupa  ?
2.      Apa saja Metode-Metode Pengajaran Pengembangan Seni Rupa Di TK ?
3.      Apa manfaat pembelajaran seni rupa bagi anak ?




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Seni Rupa
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya, dan desain. Jenis-jenis seni rupa ini menunjukkan proses pembuatan dan bentuk karya yang dihasilkan, serta nama pembuatnya, yaitu seniman, kriyawan, dan desainer. Seni murni menekankan pada ungkapan pikiran dan perasaan, meliputi seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Seni kriya menekankan pada keterampilan teknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya kriya fungsional dan nonfungsional. Seni kriya menggunakan berbagai teknik dan media tertentu, misalnya kriya kayu, kriya logam, dan kriya tekstil. Desain menunjukkan proses pembuatan karya yang maksud dan tujuannya telah ditentukan lebih dahulu. Karya desain merupakan rancangan gambar, benda, atau lingkungan yang didasarkan pada persyaratan-persyaratan tertentu. Seniman atau kriawan dapat bekerja secara mandiri, sedangkan desainer bekerja untuk keperluan klien.
Pembelajaran seni rupa di taman kanak mengembangkan kemampuan anak dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi anak untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan anak sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
Melalui pengalaman berkarya, anak memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, anak belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, anak belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.

B.     Metode-Metode Pengajaran Pengembangan Seni Rupa Di TK
Metode pengembangan seni rupa yang biasa di gunakan untuk memberikan pembelajaran di Taman Kanak – Kanak yaitu:
1.      Metode Bermain
Menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan pekerjaan masa kanak – kanak dan cerminan pertumbuhan anak ( Gordon & Brwne, 1985). Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasaan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu [(Dworetsky,1990 ) dikutip oleh Moeslichatoen,2004,;24 ]
Berikut beberapa contoh kegiatan pembelajaran pengembangan seni rupa yang menggunakan  metode bermain dengan cara membangun atau menyusun,  yaitu :
a.      Menggambar
Menggambar merupakan ekspresi segala sesuatu yang muncul dalam kesadaran anak pada saat itu. Gambar yang diekspresikan dapat bersifat simbolik dan bukan tiruan bendanya sendiri secara langsung.(dikutip oleh Moeslichatoen,2004,;41 ).

Kegiatan menggambar atau mewarnai gambar di taman kanak- kanak sering di berikan pendidik taman kanak- kanak , karena kegiatan satu itu merupakan sarana yang praktis dalam memberikan pembelajaran dalam bidang seni khususnya.

b.      Cetak Penampang
Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan menggambar ekspresi karena kegiatan mengecap yang dilakukan anak- anak dapat memperlihatkan ekspresi anak tersebut, penggunaan warna yang berbeda- beda dapat menjadi gambaran yang menunjukkan kreativitas anak itu berbeda- beda.

c.       Menggambar Dengan Jari (Finger Painting )
Kegiatan yang biasa dilakukan di taman kanak – kanak yaitu m enggambar dengan jari dengan menggunakan tepung kanji, merupakan perantara untuk menyalurkan  kreativitas dan bermain kotor ( Hildebrand, 1986 ).

Finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna ( bubur warna ) secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar.

2.      Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan cara untuk menunjukkan dan menjelaskan cara- cara mengerjakan sesuatu. Metode ini bermanfaat untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa kepada anak. Dengan metode demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemahaman melalui penglihatan dan pendengaran. Anak dapat diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan baik – baik  semua penjelasan guru sehingga anak lebih paham tentang cara mengerjakan sesuatu. Dengan demikian selanjutnya siswa dapat meniru cara mengerjakan sesuatu.( dikutip oleh Dwi yulianti, 2010,;38 )
1.      Melipat Kertas
Melipat atau origami adalah suatu teknik berkarya seni / kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga, dan kreasi lainnya. Bagi anak usia taman kanak- kanak melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreatif yang menarik dan menyenangkan.

Misalnya tema yang dipilih guru adalah membentuk bangunan rumah dengan cara melipat kertas. Rumah itu dilengkapi dengan gambar pintu dan jendela. Kemudian rumah tersebut akan diwarnai dengan menggunakan pensil berwarna yaitu memberi warna atap, pintu, dan jendela. Untuk demonstrasi itu guru memerlukan pensil warna, pines dan papan tempel untuk menempelkan hasil demonstrasi tersebut. sedangkan bahan dan alat yang diperlukan adalah kertas dan pensil warna.

2.      Membentuk
Membentuk adalah proses kerja seni rupa dengan maksud untuk menghasilkan karya tiga dimensi yang memiliki volume dan ruang, dalam tatanan unsur rupa yang indah dan artistik. membentuk merupakan kegiatan seni sebagai perwujudan suatu ide, gagasan dari bentuk yang sudah ada atau kreasi ciptaan yang baru. ( dikutip oleh Sumanto,2005,;139 ).

Plastisin atau tanah liat merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam kegiatan seni rupa untuk kategori membentuk modek tiga dimensi.

C.    Manfaat Pembelajaran Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini
Bermain bagi anak merupakan kegembiraan dan kesibukan yang penting. Dalam bertanya seni rupa dapat menimbulkan kegembiraan. Kegembiraan anak nampak dan terlihat disebabkan oleh keaktifan atau kesempatan bergerak, bereksperimen, berlomba dan berkomunikasi. Dapat pula dilihat betapa senangnya anak-anak berkarya melalui seni rupa, mereka akan bergerak-gerak dengan sadar atau tidak, mencoba-coba sesuatu yang diinginkan.
Dalam kelompok mereka selalu berlomba untuk menyelesaikan karyanya sesuai dengan gagasannya. Apabila anak berhasil berkarya, dengan spontan ia akan berteriak dan bergerak, menandakan kegembiraannya. Anak berkarya sesuai dengan daya fantasinya dan apa yang dicapainya perlu mendapat pemahaman/pengertian orang lain. Bermain sangat berguna bagi perkembangan anak untuk persiapan dalam kehidupan masa dewasa. Permainan dimaksudkan antara lain : Permainan “membentuk”; melatih anak untuk berkarya. Permainan “fungsi”; melatih berbagai macam aktivitas fisik. Permainan “peranan”; berguna untuk menyiapkan anak mampu melakukan peranan dalam kehidupan di kemudian hari. Permainan “menerima”; berguna untuk memupuk kemampuan menerima kebudayaan.


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Metode pengembangan seni di Taman Kanak-kanak diantarkan pada suatu pemahaman pembelajaran berupa tugas-tugas yang disajikan secara komperehensif mengenai prosedur praktek pembelajaran seni musik, tari, rupa dan kerajinan tangan di TK, serta pemahaman pembelajaran dengan pendekatan terpadu berdasarkan dimensi sikap, apresiasi, pengetahuan dan kreativitas yang merupakan hal sangat strategis dan berperan penting bagi tugas guru TK. Mengingat bahwa anak berkembang secara holistik ataun menyeluruh, artinya terdapat kaitan yang sangat erat antara aspek pengembangan yang satu dengan yang lainnya.
Bagi guru penting memahami pengetahuan ini adalah untuk dasar dalam mengaplikasikan pemahaman konsep ke dalam merancang kegiatan pembelajaran seni yang terencana dan tepat bagi anak didiknya.


B.     Saran
a.       Guru hendaknya merancang kegiatan seni yang menyenangkan bagi anak dan memperhatikan faktor keterlibatan anak dalam proses pembelajarannya.
b.      Guru dapat memanfaatkan kegiatan seni untuk menyalurkan gagasan anak, perasaan anak dan pengalaman berkomunikasi dengan orang lain.