Friday 3 April 2015

KEBUGARAN JASMANI



A.    Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani yaitu kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktifitas, mempertinggi daya kerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.
Kebugaran jasmani menyangkut kemampuan penyesuaian tubuh seseorang terhadap perubahan tubuh yg disesuaikan oleh aktifitas tertentu dan menggambarkan derajat seseorang untuk berbagi tingkat kegiatan fisik. Dengan demikian, di dalam kebugaran jasmani terdapat 3 unsur pokok yaitu unsur yang sesuai bagi tubuh, unsur kerja, dan unsur sehat. Upaya untuk mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmani salah satu caranya adalah dg melakukan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani secara teratur.
Berikut ini manfaat yg diperoleh dari kebugaran tubuh.
1.      Meningkatkan sirkulasi darah dan sistem kerja jantung
2.      Meningkatkan stamina dan kakuatan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih energik.
3.      Memiliki kemampuan pemulihan organ-organ tubuh secara tepat setelah latihan.
4.      Memiliki respon tubuh yg cepat

B.     Latihan Kebugaran Jasmani
Latihan jasmani adalah Kegiatan jasmani menurut cara dan aturan bagi peningkatan kebugaran jasmani. Peningkatan yg diperoleh dapat dilihat pada peningkatan gerak, tidak cepat lelah, dan peningkatan keterampilan. Latihan kebgaran jasmani meliputi latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kelentukan tubuh.
1.      Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk  melakukan kerja yang berfungsi membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Otot-otot yang kuat dapat melindungi persendian disekelilingnya dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera karena aktifitas fisik. Oleh karena itu, otot-otot perlu dilatih untuk memiliki kekuatan. Bentuk-bentuk latihan kekuatan misalnya push up, sit up dan back lift.
a.       Latihan Push-up
Latihan push-up bertujuan untuk menguatkan otot lengan.berikut ini cara melakukan push-up.
1)      Posisi tubuh telungkup diatas lantai dengan kedua kaki dirapatkan lurus dibelakang.
2)      Posisi tubuh sejajar dengan lantai dan ujung kaki bertumpu pada lantai.
3)      Kedua telapak tangan berada di samping dada dengan kedua siku ditekuk.jari-jari tangan menghadap ke lantai.
4)      selanjutnya,badan diangkat ke atas dengan meluruskan lengan, badan, dan kaki merupakan garis lurus.
5)      badan diturunkan kembali dengan menekuk kedua siku, badan dan kedua kaki tetap lurus dan ujung kaki tetap menyentuh lantai.
6)      gerakan ini dilakukan berulanh-ulang selama 10-20 detik.
b.      latihan sit-up
Latihan ini bertujuan untuk menguatkan otot perut. Berikut ini cara melakukan sit-up:
1)      Posisi tubuh tidur terlentang,dengan kedua lutut ditekuk,dan kedua tangan berada dibelakang utara.
2)      Selanjutnya badan diangkat ke atas hingga siku menyentuh lutut atau paha.jika kalian masih merasa kesulitan,kalian dapat meminta bantuan teman untuk memegang kaki agar tidak bergerak.
3)      Setelah badan terangkat dalam posisi duduk,kembalikan tubuh pada posisi semula dengan kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
4)      gerakan ini dilakukan berulang-ulang selama 10-20 detik.
2.      Latihan Kecepatan
a.       lari cepat dengan jarak 40 meter dan 60 meter
Latihan lari cepat bertujuan melatih kecepatan gerak seseorang. Latihan cepat jarak 40 meter dan 60 meter dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1)      berdiri dibelakang garis start dengan sikap badan berdiri tegak dankedua kaki terbuka.
2)      kedua tangan berada di samoing badan dalam sikap siap berlari.
3)      kaki lari di tempat,paha diangkat,tangan mengikuti gerakan lari,semakin lama semakin cepat.
4)      setelah diberi aba-aba,lari secepat-cepatnya menempuh jarak 40 meter atau 60 meter.
b.      Lari menuruni bukit (downhill)
Latihan ini bertujuan untuk melatih kecepatan gerak kaki. Latihan ini juga dapat dilakukan di gundukan tanah yang agak tinggi.
c.       Lari naik bukit (uphill)
Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan kekuatan dinamis otot-otot tungkai.kekuatan dinamik juga dapat dilatih dengan berlari di air yang dangkal,di pasir,atau tanah lapang yang empuk.
3.      Latihan Daya Tahan
Latihan daya tahan dibedakan menjadi dua,yaitu daya tahan ototdan daya tahan jantung dan paru-paru.
a.       Latihan daya tahan otot
Daya tahan otot berarti kemampuan otot untuk bertahan. Daya tahan otot sangat penting demi keberhasilan dalam berbagai pekerjaan dan aktifitas atletik. Berikut ini beberapa contoh latihan daya tahan otot.
1)      Latihan brench press
Brench Press dilakukan untuk melatih daya tahan otot dada dan otot pelurus tangan. Berikut ini cara melakukannya.
a)      Posisi tubuh berbaring di atas bangku dengan punggung lurus dan kaki mengangkangi banku di lantai.
b)      Palang dipegang dengan jarak lebih lebar dari bahu,tangan diluruskan.
c)      Palang diturunkan ke dada,kemudian palang didorong ke atas ke posisi semula.
d)     Menarik nafas saat menurunkan beban dan menghembuskan napas saat mendorongnya.
e)      Mintalah bantuan seorang teman untuk membantu memegangkan beban sebelum dan sesudah latihan.
2)      Latihan leg press
Leg press dilakukan untuk melatih daya tahan otot betis dan paha. Berikut ini cara melakukannya.
a)      Kaki diletakkan pada pedal dan tangan memegang pegangan pada tempat duduk
b)      Kaki didorong ke depan untuk mengangkat beban,kemudian dikembalikan ke posisi semula.
c)      Tariklah napas untuk menurunkan beban dan hembuskan napas kembali saat mengangkatnya.
b.      Latihan daya tahan jantunh dan paru-paru
Latihan daya tahan jantung dan paru-paru adalah latihan yang daoat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan jantung dan paru-paru. Latihan tersdebut meliputi lari dan renang jarak jauh,interval training,sertalatihan apap pun yang memaksa tibuh bekerja dalam waktu lebih dari 6 menit. Berikut ini akan di jelaskan tentang interval training.
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi waktu untuk istirahat. Latihan ini dapat berupa lari(interval runing) dan renang (inteval swimming). Latihan ini penting untuk program latihan secara keseluruhan.
Dalam latihan interval training terdapat beberapa faktor yang harus di perhatikan. Faktor-faktor tersebut antara lain lamanya latihan ,intensitas latihan,ulangan latiha,masa istirahat setelah setip latihan,jarak yang di tempuh,dan kecepatan melakuklan latihan.
4.      Latihan kelentukan (fleksibelitas)
Kelentukan adalah jangkauan gerakan yang dapat dilakukan tangan,kaki,kulit,dan jaringan tubuh yang berhubungan. Kondisi sendi membatasi jangkauan gerakan,begitu juga dengan lemak tubuh yang berlebihan. Cidera terjadi bila tangan dan kaki dipaksa bergerak melebihi jangkauan normalnya.
Jangkauan bergerak meningkat bila sendi dan otot dipanaskan. Latihan peregangan sangat berhasil setelah beberapa pemanasan sebelum gerakan yang berat. Peregangan setelah latihan,dalam periode pendinginan,dapat membantu mengurangi rasa sakit susulan. Latihan kelentukan bertujuan melemaskan  otot-otot dan sendi yang kaku. Berikut ini beberapa contoh latihan kelentukan.
a.       Latihan kelentukan otot leher
Latihan ini bertujuan untuk melatih persendian dan otot pada leher ke arah depan,belakang,dan samping. Berikut ini cara melakukannya.
1)      Posisi tubuh berdiri tegak, kedua tangan dipinggang. Kaki dibuka agak lebar dan pandangan lurus ke depan.
2)      Kepala dimiringkan,dianggukkan,dan di tengokkan ke kiri dan ke kanan. Selanjutnya,kepala diputar dari arah kanan kemudian dilanjutkan dari arah ke kiri.
b.      Latihan kelentukan sendi bahu
Latihan ini dilakukan untuk melatih persendian dan otot bahu serta meluaskan gerakan bahu. Berikut ini cara melakukannya.
1)      Posisi tubuh berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka lebar dan kedua tangan direntangkan di samping badan.
2)      Kedua tangan diputar secara bersama-sama,awalnya pelan-pelan lalu dipercepat dari putaran kecil menjadi membesar.
3)      Kedua lengan diputar ke kanan dan ke kiri masing-masing.

C.    Tes Kebugaran Jasmani
Tes kebugaran jasmani adalah suatu prosedur kegiatan berupa latihan fisik yang di tujukan untuk mengukur tingkat kebugaran sesuai dengan tujuan. Tingkat kebugaran jasmani dapat diketahui dengan tes dan pengukuran kebugaran jasmani.di dalam tes pengukuran terdapat prinsip dan prosedur latihan yang harus dilakukan. Berikut ini beberapa tes untuk mengukur kekuatan,kecepatan,daya tahan,dan kelentukan.
1.      Tes Bergantung Angkat Tubuh/Pull-Up
Tujuan tes ini untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.tes ini diperuntukan bagi laki-laki yantg berumur 6 tahun sampai dewasa. Perlengkapan yang digunakan berupa palang tunggal dengan diameter kurang lebih 1,5 inchi. Palang tunggal ini harus cukup tinggi,agar siswa tertinggi pun dapat menggantung sehingga kaki menggantung lepas dari lantai
Tes ini dilakukan dengan cara menggantungkan pada palang tunggal de3ngan lengan dan kaki lurus,kaki tidak menyentuh lantai.tubuh diangkat samoai berada diatas palang,kremudian diturunkan ke posisi semula.gerakan ini dilakukan berulang-ulanh semampu mungkin. Jumlah pull-up yang benar dicatat srbagai skor.
2.      Tes Gantung Siku Ditekuk/Flexed Arm Hang
Tujuan tes ini untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu. Tes ini diperuntukan bagi perempuan yang berusia 9 tahun sampai dewasa. Perlengkapan yang digunakan sama dengan tes pull-up.
Tes ini dilakukan dengan mengangkat tubuh sampai dagu berada di atas palang dan lengan ditekuk pada sikunya dengan cara memegang palang tunggal dengan telapak tangan menghadap ke depan. Kaki lepas dari lantai dan lurus. Selama tes berlangsung tubuh tidak boleh bergerak siswa mempertahankan posisi tersebut selama mungkin. Waktu terlama dicatat sebagai skor siswa.
3.      Lari cepat 60 meter
Tes ini dilakukan untuk mengukur kecepatan lari seseorang. Tes ini diperuntukan bagi laki-laki dan perempuan. Tes ini dilakukan dengan berlari secepat mungkin menempuh jarak 60 meter dan melewati garis finish. Waktu yang dicapai pelari untuk menempuh jarak 60 meter dicatat sebagai skor siswa.
4.      Tes Duduk Berlunjur dan Meraih/Sit and Reach
Tes ini dilakukan dengan tujuan mengukur kelentukan tubuh. Tes ini diperuntukan bagi laki-laki dan perempuan. Tes ini dilakukan dengan merenggangkan kaki selebar bahu dalam keadaan lurus. Lengan diluruskan ke depan dan tangan tumpang tindih satu sama lain,telapak tangan menghadap ke bawah,diluncurkan ke depan. Tes ini dilakukan empat kali. Lamanya waktu melakukan tes duduk berlunjur dan meraih dicatat sebagai skor siswa.

D.    Perawatan Tubuh
Perawatan tubuh diperlukan agar tubuh tetap segar. Berikut ini beberapa cara perawatan tubuh agar tetap segar.
1.      Makanan yang Cukup dan Bergizi
Fungsi makanan bagi mtubuh adalah untuk mendapatkan tenaga,zat-zat pembagun sel tubuh,meningkatkan daya tahan tubuh,dan kelancaran segala macam prosesyang terjadi dalam tubuh. Selain itu mengonsumsi air putih dan buah-buahan yang cukup dapat membuat kulit tampak segar. Buah-buahan mengandung anti oksidan yang dapat menunda penuaan kulit sehingga tubuh tampak lebih segar.
2.      Membiasakan Hidup Sehat
Kebiasaan hidup yang teratur dan sehat serta dikerjakan secara kontinu akan dapat memengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang. Selain itu,kita perlu menghindari kebiasaan merokok,mabuk,dan mengonsumsi narkoba.
3.      Istirahat atau Tidur yang Cukup
Orang yang kurang cukup tidur mudah mendapat gangguan jasmani maupun rohani. Ia akan sering merasa letih,tidak bertenaga,cemas,dan tidak tenang. Waktu tidur yang cukup rata-rata 8-10 jam per hari.
4.      Olahraga Teratur
Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani adalah berolahraga secara teratur dan kontinu. Dengan berolahraga peredaran darah menjadi lancar dan asupan oksigen ke dalam tubuh meningkat sehingga tubuh menjadi segar dan sehat. Olahraga teratur juga dapat memberikan sensasi semangat dalam tubuh kita sehingga membuat kita giat bekerja.

Makalah Kebudayaan Islam



MAKALAH
KEBUDAYAAN  ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Agama








Disusun Oleh :
Nama     : Ofan Nur Sigit Wahana
NIM      : 201411208
Kelas     : IC



FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2014 / 2015


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang  
Dan mengenai asal kebudayaan dalam Sejarah Islam, para ahli juga berbeda pendapat, ada beranggapan bahwa Kebudayaan Arab adalah Kebudayaan Islam, ada pula yang berkeyakinan bahwa Kebudayaan Islam adalah semua kebudayaan yang berasal dari umat Islam. Bahkan ada pula yang membedakannya dengan kebudayaan islami. Pada umumnya, orang banyak yang beranggapan bahwa Kebudayaan Islam adalah Kebudayaan Arab, dan Kebudayaan Arab identik dengan Kebudayaan Islam. Padahal ada titik beda dan titik sama antara keduanya. Demikian juga halnya dengan Kebudayaan Islam, dan kebudayaan islami. Antara kedua keduanya ada unsur persamaan, dan ada pula perbedaannya.
Dalam perspektif sejarah, ketiga jenis kebudayaan tersebut memang berasal dari jazirah Arab, namun teritorial yang sama, bukan berarti pasti melahirkan sesuatu yang homogen. Dari ketiganya ada aspek yang bisa kita pilih dan pilah. Dan selanjutnya menjadi pedoman dalam perilaku kehidupan harian.
Dan dengan segala kerendahan hati, penulis mencoba menyampaikan tulisan sederhana ini dengan tujuan untuk memberikan sedikit penyegaran pemahaman tentang kebudayaan Arab, Islam, dan Islami. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya kita membahas masalah kebudayaan mulai dari pengertiannya baik denotatif maupun konotatif.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1.      Apa pengertian kebudayaan?
2.      Apa pengertian kebudayaan Islam?
3.      Apa tujuan dan manfaat mempelajari kebudayaan Islam?
4.      Apa saja wujud dari kebudayaan Islam?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama dan mengetahui lebih jauh tentang kebudayaan isam


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Makna Kebudayaan
Secara bahasa, kata kebudayaan berasal dari kata budaya. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta budhayah. Jika diurai kata ini berasal dari kata budi atau akal, kemudian diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan budi atau akal manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya, Senin, 09 Januari 2012). Dalam Kamus Bahasa Indonesia, budaya berarti pikiran, atau akal budi, sedangkan kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, adat, dan lain-lain (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2008: 243).
Makna kebudayaan dalam bahasa Inggris adalah culture, Sementara dalam bahasa Arab, kata yang biasa dipakai untuk menunjuk pada kebudayaan adalah al-hadlarah, terkadang juga al-tsaqafah (kata yang terakhir biasanya dipakai untuk padanan kata peradaban, atau civilization, dalam bahasa Inggrisnya).
Pengertian kebudayaan secara terminologis di antaranya menurut para ahli, diantaranya:
1.      Selo Sumarjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah suatu hasil karsa, rasa, dan cipta masyarakat.
2.      Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Dari dua definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang dihasilkan dari akal pikiran, perasaan, dan perbuatan manusia. Secara umum kebudayaan terbagi menjadi 2 kategori, yaitu abstrak dan konkret. Kebudayaan yang bersifat abstrak yaitu sesuatu yang secara prinsip diakui keberadaannya namun tidak terlihat, misalnya ide / gagasan, dan kepercayaan. Sedangkan kebudayaan yang bersifat konkret adalah sesuatu yang dapat terlihat secara kasat mata, misalnya benda-benda yang dibuat manusia.
Kata kebudayaan sering disetarakan dengan kata peradaban. Padanan kata peradaban dalam Bahasa Inggris adalah civilization yang berakar kata civic, artinya yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warga negara. Oleh karena itu civilisasi berarti menjadikan seorang warga negara hidup lebih baik, teratur, tertib, sopan dan berkemajuan. Ciri-ciri masyarakat seperti itu adalah masyarakat yang beradab. Hal ini sesuai dengan asal kata peradaban, yaitu adab yang berarti sopan santun.
Makna peradaban secara leksikal menurut kamus Bahasa Indonesia adalah kecerdasan lahir batin, dan tingkat kehidupan yang lebih maju, baik secara moral maupun material (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 27; 2008).
Secara istilah, peradaban (walau terkadang dianggap sama dengan kebudayaan) adalah pengetahuan praktis yang dimaksudkan untuk mengangkat derajat kehidupan manusia untuk dapat menguasai alam sekitar. Perbandingan di atas menunjukkan bahwa peradaban memiliki nilai yang lebih tinggi disbanding dengan kebudayaan. (Musyrifah Sunanto, 3; 2003).

B.     Makna Kebudayaan Islam
Islam tidak identik dengan Arab, karena tidak semua bangsa Arab pasti beragama Islam, banyak pula anggota masyarakat yang berasal dari bangsa Arab namun tidak beragama Islam. Karena itu, jika ada suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di wilayah Arab, maka kebudayaan tersebut dinamakan Kebudayaan Arab, walaupun ada juga sebagian orang dan ahli yang menyebutnya sebagai Kebudayaan Islam.
Terhadap pernyataan ini muncul dua pendapat, yaitu:
1.      Pertama, bahwa kebudayaan itu disebut sebagai kebudayaan Arab, karena kebudayaaan ini tumbuh dan besar di tanah Arab. Sering juga disebut kebudayaan Timur Tengah, atau budaya padang pasir.
2.      Kedua, disebut sebagai Kebudayaan Islam. Sebab, meskipun kebudayaan ini lahir di tanah Arab, tetapi selanjutnya, Islam sangat berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan kebudayaan ini.
Dengan demikian, anggapan bahwa kebudayaan itu adalah Kebudayaan Islam, karena Islam adalah agama yang telah membesarkan kebudayaan tersebut.
Menurut pendapat Penulis, kedua pendapat itu dapat dibedakan pada aspek sudut pandangnya. Kalau dilihat dari sisi kebangsaan, atau teritorial maka kebudayaan tersebut dinamakan Kebudayaan Arab. Dan jika dilihat dari dominasi keagamaan yang mempengaruhinya, maka kebudayaan itu dapat dinamakan Kebudayaan Islam. Namun Penulis lebih cenderung untuk menyebut kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Arab. Karena sebagaimana kebudayaan yang tumbuh di Indonesia, tetap disebut sebagai Budaya Indonesia, dan bukan Kebudayaan Islam, meskipun Islam adalah agama yang dominan di Indonesia.

C.    Ciri-Ciri dan Struktur Kebudayaan Islam
Ada pemahaman bahwa kebudayaan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah Kebudayaan Islam, dan bukan kebudayaan Arab,. maka dalam hal ini ada dua cara pandang yang berbeda, yaitu:
1.      Pertama, Kebudayaan Islam adalah semua hasil cipta dan karya yang dihasilkan dalam pemerintahan Islam, atau komunitas yang mayoritas muslim, dengan Islam sebagai agama individu, atau komunitas pencetusnya.
2.      Kedua, Kebudayaan Islami adalah suatu cipta dan karya yang bersumber dari dasar ajaran Islam, apa pun agama individu, atau komunitas pencetusnya meskipun berada dibawah pemerintahan non muslim.
Dalam hal ini Penulis lebih cenderung berpendapat bahwa Kebudayaan Islam adalah kebudayaan yang mutlak berasal dari ajaran Islam, dicetuskan dan dilakukan oleh umat Islam. Kebudayaan Islam secara khusus adalah sesuatu yang dihasilkan umat Islam baik dalam bentuk konkret maupun abstrak, yang secara prinsip bersumber pada ajaran Islam. Misalnya model baju penutup aurat, bersekolah, hidup bersih, dan sebagainya.
Dan Kebudayaan Islami adalah suatu cipta dan karya manusia baik muslim maupun non muslim yang berangkat dari sumber ajaran Islam. Misalnya membuat sapu, dan kebiasaan menyapu, walaupun dilakukan oleh orang non muslim, maka perbuatan dan kebiasaan itu disebut Kebudayaan Islami, karena bersumber dari ajaran Islam tentang kewajiban hidup bersih. Maka wajar saja kalau ada orang yang berkata bahwa dia telah melihat banyak kebudayaan islami di dunia Barat (baca; mayoritas non muslim), meskipun disana sangat jarang umat Islam, sebaliknya kebudayaan islami itu belum banyak teraplikasikan di dunia bagian Timur (baca; mayoritas muslim), meskipun banyak penduduknya yang beragama Islam.

D.    Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
Ada 3 (tiga) dimensi waktu dalam ilmu sejarah, yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Ketiga dimensi waktu itu menunjukkan adanya kesatuan waktu yang saling berkesinambungan yang di dalamnya terdapat berbagai peristiwa dan perubahan. Untuk dapat memahami berbagai perubahan tersebut, manusia yang hidup pada saat ini harus belajar dari masa lampau. Berbekal dari pengetahuan masa lampau itu manusia pada masa sekarang dapat mengambil keputusan yang tepat demi kebaikan saat ini dan masa yang akan datang. Dan diharapkan untuk tidak mengulangi kesalahan sebagaimana yang telah dilakukan pada masa lampau.
Sekalipun peristiwa masa lalu tidak akan terulang pada masa sekarang, tetapi pesan, nilai, dan pelajaran yang terkadung di dalamnya tidak pernah sirna atau basi. Sejarah sebagai ’ibrah, berarti menjadikan masa lalu yang positif sebagai contoh untuk ditiru dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, dan menjadikan yang negatif sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi, karena seekor keledai pun tidak akan masuk ke dalam lubang yang sama hingga dua kali.
Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam pada umumnya Dalam konteks ini sebagaimana tercantum dalam Permenag Nomor 2 Tahun 2008, lampiran 3 b – bab VII, tentang SK – KD, yaitu:
1.      Membangun kesadaran tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai dan norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2.      Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat sebagai sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3.      Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar berdasarkan pendekatan ilmiah.
4.      Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan terhadap peninggalan Sejarah slam sebagai bukti peradaban umat Islam masa lampau.
5.      Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan Islam.
Sedangkan manfaat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam adalah:
1.      Menumbuhkan rasa cinta terhadap Kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu.
2.      Mengetahui lintasan peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan dengan Kebudayaan Islam.
3.      Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.
4.      Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama dan tokoh Islam lainnya untuk diteladani-dalam-kehidupan-sehari-hari.

E.     Bentuk / Wujud Kebudayaan
Bentuk / wujud kebudayaan menurut J.J. Hoenigman, ada tiga macam, yaitu:
1.      Gagasan/ide
Gagasan atau ide merupakan wujud kebudayaan yang berbentuk kumpulan proses, atau hasil pikiran berupa ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak misalnya pemikiran di bidang ilmu sejarah, filsafat, matematika, fisika, kedokteran, dan lain-lain.
2.      Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan berupa suatu perbuatan seseorang, atau komunitas. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Misalnya, acara lamaran, dan perayaan pesta perkawinan.
3.      Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil atau cipta dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya konkret. Misalnya, rumah tinggal, tempat beribadah, dan lain-lain.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ide mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) untuk menghasilkan karya (artefak).
Berdasarkan wujudnya tersebut, menurut para ahli, budaya memiliki dua sifat yaitu:
1.      Kebudayaan material
Kebudayaan material adalah semua ciptaan masyarakat yang nyata, dan konkret. Misalnya, televisi, stadion olahraga, dan lain-lain.
2.      Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya, cerita rakyat, lagu, dan lain-lain.

F.     Prinsip-prinsip Kebudayaan Islam
Kebudayaan Islam memiliki beberapa prinsip mendasar yang dijadikan landasan.
Dibawah ini adalah beberapa prinsip dari kebudayaan Islam dipandang dari segi ajaran islam itu sendiri.
1.      Tuhan dalam Islam hanya Allah
Semua perintah Allah diperlakukan bagi seluruh manusia dimanapun mereka berada, hal tersebut melingkupi seluruh manusia baik sebagai subjek (melaksanakan perintahperintah Allah) dan juga sebagai objek (semua perintah Allah dilaksanakan manusia). Sebelum adanya Islam, umat manusia hidup secara berkelompok, hal ini berlandaskan pada ras atau budaya bahkan keduanya. Islam memberi fondamen baru bagi kelompok-kelompok tersebut, yaitu yang dikenal dengan ummah. Ummah adalah suatu kesepakatan yang meliputi beberapa hal yaitu wawasan, kehendak dan perbuatan secara bersama-sama yang dilakukan oleh umat Islam.
Persaudaraan universal yang disebabkan oleh tauhid (mengesakan Allah dan meyakini bahwa Rasulullah saw adalah utusan Allah). Umat Islam adalah suatu masyarakat baru yang dikelompokkan bukan berlandaskan pada suku atau ras, namun pada agama, maka bagi orang-orang nonmuslim diharapkan dapat membuka diri dengan cara menghindari garis keturunan dan kesukuan serta melaksanakan koordinasi yang berlandaskan agama.
Ikatan persaudaraan secara universal di dalam Islam, dapat ditunjukkan pada zaman Nabi Muhammad saw sebelum hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu pada bulan Juli 622 M mengadakan suatu piagam perjanjian antara orang-orang Yahudi dengan umat Islam. Piagam perjanjian tersebut dinamakan Piagam Madinah, isinya mengatur kehidupan orang-orang Yahudi selama hidup di Madinah. Piagam Madinah merupakan perundang-undangan negara Islam dan juga pranata dunia yang diupayakan Islam untuk membangun dunia bagi semua umat manusia. Perundang-undangan tersebut membuktikan berdirinya negara Islam dan menunjukkan Islam sebagai gerakan penentu dalam sejarah dunia. Perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang melatarbelakangi terwujudnya negara Islam, yaitu antara Nabi Muhammad saw, umat Islam, orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di Madinah; dan eksistensi perjanjian dijamin sepenuhnya oleh Allah SWT serta berusaha menghilangkan sistem pengorganisasian manusia dari segala macam kesukuan yang meliputinya; menyatakan hak dan kewajiban serta berbagai macam tanggung jawab agar tetap setia pada kesukuannya.
2.      Pranata dunia baru yang diatur Islam merupakan pranata yang dipenuhi dengan perdamaian.
Penjajahan, perseteruan di antara bangsa-bangsa di dunia harus dihapuskan. Mewujudkan suatu perdamaian harus bersifat umum dan transparan bagi seluruh manusia, perseorangan maupun kelompok. Peraturan perdamaian harus diberikan kepada semua orang tanpa pandang bulu, diharapkan secara keseluruhan diterima dengan sepenuh hati tanpa adanya paksaan.
Pranata perdamaian harus diberikan kepada semua orang tanpa perkecualian, dan diharapkan semuanya dapat menerima dan ikut berpartisipasi serta masuk sebagai anggota, seandainya terjadi tawaran perdamaian tersebut ditolak, maka hal ini berarti yang menolak tidak menghendaki terwujudnya suatu perdamaian, sehingga terjadi peperangan.
Perdamaian di dunia sebenarnya selalu dinanti-nantikan kehadirannya oleh siapa saja, tinggal manusianya mau berupaya untuk dapat mewujudkan perdamaian tersebut atau bahkan menolaknya, maka yang akan terjadi adalah kerusuhan, keributan dan kerusakan dunia, yang tidak lain merupakan perbuatan manusia sendiri (Al Faruqi, 1982: 194-195).
3.      Hukum Islam mengenai berbagai macam bangsa dan negara
Penawaran perdamaian yang diberikan oleh negara Islam kepada negara-negara di seluruh dunia diterima dengan baik, hal itu berarti telah terwujud suatu Pax Islamica (Pranata Dunia Baru), maka semua negara yang ada didalamnya berhak memperoleh privilege, sehingga tata aturan yang meliputi berbagai macam bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pertahanan dan keamanan akan mendapatkan perlindungan dari negara Islam yang sudah terbentuk.
Persoalan-persoalan yang ada di dalam negara tersebut, akan diatur sesuai hukum yang berlaku. Rakyat bebas menentukan kehidupan selaras dengan agama mereka, sebab seorang muslim mempunyai tugas menyebarkan ajaran Islam kepada semua umat manusia, demi untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri, dengan cara lemah lembut (baik dan menarik hati).
4.      Hukum yang berkaitan dengan perang
Timbal balik dari seluruh hak yang dimiliki oleh setiap orang dan kelompok dalam Pax Islamica hanyalah berupa satu kewajiban yaitu pajak setahun sekali yang berasal dari orang-orang non muslim, yang dinamakan jizyah. Pajak ini lebih kecil, dibanding zakat yang harus dibayar oleh setiap orang Islam. Hukum Islam memutuskan bahwa negara Islam harus mengembalikan jizyah kepada orang-orang Kristen dan Yahudi yang sudah diambil dari mereka bagi tahun berikutnya, apabila ini tidak dapat melindungi desa-desa perbatasan mereka dari serangan tentara Byzantium atau musuh yang tidak dikenal.
Hukum Islam dalam menyatakan perang tidak berada pada lembaga eksekutif, namun pada Mahkamah Agung yang akan membuktikan serangan atau ketidakadilan yang dilakukan negara Islam dan warga negaranya (Al Faruqi, 1982: 199). Mahkamah Agung dapat menerapkan hukuman baik yang berasal dari pengadilan maupun Allah bagi seseorang yang membunuh, merusak harta benda, menyerang pendeta, wanita dan anak-anak, kecuali apabila mereka secara langsung ikut dalam peperangan.
Islam mewajibkan orang Islam agar selalu siap berkorban jiwa raga untuk membela kebenaran dan keadilan. Seorang muslim yang syahid dalam medan perang pahalanya sorga. Meninggal bagi seseorang yang berjihad di jalan Allah itu merupakan penghormatan yang paling tinggi yang dapat dicapai manusia.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kebudayaan adalah sesuatu yang dihasilkan dari akal pikiran, perasaan, dan perbuatan manusia. Secara umum kebudayaan terbagi menjadi 2 kategori, yaitu abstrak dan konkret.
Kebudayaan Islam adalah kebudayaan yang mutlak berasal dari ajaran Islam, dicetuskan dan dilakukan oleh umat Islam. Kebudayaan Islam secara khusus adalah sesuatu yang dihasilkan umat Islam baik dalam bentuk konkret maupun abstrak, yang secara prinsip bersumber pada ajaran Islam. Misalnya model baju penutup aurat, bersekolah, hidup bersih, dan sebagainya.
Bentuk atau wujud kebudayaan menurut J.J. Hoenigman, ada tiga macam, yaitu :
1.      Gagasan/ide, misalnya pemikiran di bidang ilmu sejarah, filsafat, matematika, fisika, kedokteran, dan lain-lain.
2.      Aktivitas (Tindakan). Misalnya, acara lamaran, dan perayaan pesta perkawinan.
4.      Artefak (karya), misalnya, rumah tinggal, tempat beribadah, dan lain-lain.

B.     Saran
Untuk lebih memperkaya dan melengkapi serta meningkatkan kualitas pengetahuan khususnya dalam bidang sejarah kebudayaan Islam, hendaknya kita menambah waktu membacatentang kebudayaan Islam. Sehingga jika kita senantiasa menambah wawasan kita untuk memahami dan memperdalam pengetahuan tentang kebudayaan Islam.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Al-Usairy, terjemah: Samson Rahman, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta, Akbar Media Eka Sarana, 2003.

Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2003.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Arab

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah

http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=850