Sunday 24 December 2017

LAPORAN MIKROBIOLOGI ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DASAR MIKROBA

I.       Judul
LAPORAN MIKROBIOLOGI ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DASAR MIKROBA
II.    Tujuan
-          Memahami cara kultifasi mikroba secara goresan, taburab maupun tatanan
-          Mengamati secara mikros maupun makros bentuk bakteri yang di isolasi dan di tumbuhkan
-          Melakukan teknik pewarnaan secara sederhana
III. Tinjauan Pustaka
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita seperti mulut, saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Udara, tanah, dan air yang merupakan komponen alam sebagai tempat tinggal kita juga dihuni oleh beragam mikroorganisme. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam dan masih dalam bentuk campuran Oleh karena itu, di dalam penelaahan terhadap suatu mikroorganisme, selain ditumbuhkan juga perlu dilakukan isolasi. Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakan campuran menjadi satu biakan murni (populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk) Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda- beda yang dikenal dengan istilah biakan murni, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme atau belum murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk (Hans, 1996)
Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri yang hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk menyendirikan atau mengasingkan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu : 1. Dengan pengenceran. Cara ini dilakukan pertama kali oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil memelihara Streptococcus lactis dalam piraan murni yang diisolasi dari sampel susu Yang sudah masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar akan didapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium tersebut, akan tetapi ada juga kemungkinan hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel. 2. Dengan penuangan Robert Koch (1843- 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang mudah diencerkan, kemudian sampel tersebut di sebar dalam suatu medium yang terbuat dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian dia memperoleh suatu piaraan adukan. Setelah medium tersebut mengental maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni- koloni yang masing- masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang pekerjaan di atas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin. Dalam mengisolasi bakteri,kapang dan khamir dapat menggunakan beberapa metode yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator. Tetapi, yang paling sering digunakan adalah metode cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya : 1. Metode cawan gores Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores. 2. Metode cawan tuang Cara lain untuk memperoleh biakan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di antara cawan – cawan tersebut mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasi Mikroba (sandjaja, 1994).
Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: isolasi pada agar cawan, isolasi pada medium cair, dan Isolasi sel tunggal. 1) Isolasi pada agar cawan Prinsip isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel. Metode agar tuang Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di atas permukaan/di dalam cawan. 2) Isolasi pada medium cair Metode ini dapat dilakukan apabila mikroorganisme tidak dapet tumbuh pada agar cawan. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa kali pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar. 3) Isolasi sel tunggal Metode ini dilakukukan apabila mikroorganisme berukuran besar dan tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan atau medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis (gandjar, 2006).
IV. Alat dan bahan
Alat
1.      Erlen Mayer
2.      Pipet Ukur
3.      Gelas Ukur
4.      Cawan Petri
5.      Tabung Reaksi
6.      Jarum Ose Ujun bulat dan runcing
7.      Ingkubator
8.      Autoclave
9.      Bunsen
10.  Object Glass

Bahan
1.      Peptone dilution fluid (PDF)
2.      Nutrient agar
3.      Larutan NaCl seteril
4.      Mc Conkey agar
5.      MSA
6.      Aquades Steril
V.    Gambar alat dan Alur Proses
1.      Teknik penanaman dari suspensi
1.1.Spread plate (agar tabor ulas)
1)      Ambil suspense cairan sebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian teteskan di atas permukaan agar yang telah memadat
2)      Batang L atau batang drugal di ambil kemudian disemprot alcohol dan di bakar diatas bunsen beberapa saat kemudian di dinginkan dan di tunggu beberapa detik
3)      Kemudian disebarkan dengan menggosok kannya pada permukaan agar supaya tetesan suspensi merata, peyebaran akan lebih efektif bila cawan ikut di campur
4)      Batang L yang terlalu panas dapat menyebbkan sel-sel mikro organism dapat mati karena panas


1.2. Pour plate (agar tuang)
1)      Siapkan cawan steril, tabung pengenceran yang akan di tanam dan media padat yang masih cair (>45O C)
2)      Teteskan 1 ml secara aseptis suspensi sel ke dalam cawan kosong
3)      Tuangkan media yang masih cair kecawan kemudian putar cawan untuk menghomobenkan suspensi bakteri dan media, kemudian di ingkubasi
2.      Teknik Penanaman dengan goresan (Streak)
2.1.Goresan sinambung 
1)      Sentuhkan inokulum loop pada kolono dan goresan secara kontiyu sampai setengah permukaan agar
2)      Jangan picarkan loop, lalu putar cawan 18o C lanjutkan goresan sampai habis
2.2.Goresan T
1)      Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker
2)      Inokulasi daerah 1 dengan setreak zikzak
3)      Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin kemudian lanjutkan streak zikzak pada daerah dua cawan duiputar untuk memper oleh goresan yagn sempurna
4)      Lakukan hal yang sama pada daerah 3


2.3.Goresan kuadran (Streak quadran)
1)      NA di ambil di masukkan dalam tabung pengenceran secara eseptis dan selanjutnya dilakukan pengenceran sampai sepuluh 10-8
2)      Tiga  Pengenceran terakhir di ambil 0,1 ml untuk di tanam secara spilplat pada medium NA setelah selesai, di ingkubasi pada 37 oC selama 1 kali 24 jam
3)      Koloni akan tumbuh pada ketiga cawan tersebut kemudian di pilih koloni yang relative terpisah dari koloni lain dan koloni yang mudah di kenali
4)      Koloni yang terpilih kemudian ditumbuhkan atau dimurnikan NA baru dengan teknik streak kuadran. Ingkubasi 1 kali 24 jam.
3.      Teknik Pewarnaan sederhana
1)      Bersihkan objek glass dengan kapas
2)      Jika perlu tuliskan code atau nama bakteri pada sudut objek glass
3)      Bila menggunakan biakan padat maka pindahkan gores biakan dengan menggunakan jarum enokolum satu ulasan kemudian di beri aquades dan disebarkan supaya sel merata
4)      Keringkan ulasan tersebut sambil memfiksasi dengan api bunsen (lewatkan diatas api)
5)      Setelah benar benar kering dan tersebar selanjutnya di tetesi dengan pewarna menggunakan Kristal violet dan tunggu kurang lebih 30 dtk
6)      Cuci dengan aquades kemudian keringkan dengan kertas tissue
7)      Periksa dengan microskop perbesaran 10 x 40
VI. HASIL PRAKTIKUM
1.      Pengamatan Hasil Salmonela
a.       Isolasi
Dengan bahan pemeriksaaan di tanam pada media
-          Spread plate
-          Pour plate
-          Streak kuadran
Ingkubasi 37 oC selama 18 sampai 24 jam

Hasil pengamatan
No

A
B
C
1.       
Bentuk koloni



2.       
Warna koloni



3.       
Elefasi



4.       
Konsistensi



5.       
Sifat



6.       
Jumlah koloni




b.      Pemeriksaan mikroskopik salmonela
Bentuk            : Batang
Warna              : Ungu
Susunan           :
Sifat                :



VII.          FOTO HASIL
 

 


VIII.       Pemabahasan hasil
Isolasi mikroba adalah memisah satu jenis mikroba denga mikroba lainya yang terdapat dialam dan menumbuhkannya dalam satu medium buatan (sutedjo, 1996).
Prinsip isolasai mikroba adalah memisahkan satu jenis mikrba dengan mikroba lainnya yang berasal dari bermacam – macam campuran mikroba (sutedjo, 1996)
Metode yang digunakan pada percobaan kali ini menggunakan metode isolasi tuang yang merupakan metode metode isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang telah di encerkan dans empel tersebut kemudian di sebarkan atau di tuang  dari medium dari kaldu dan gelatin encer (sandjaja, 1994).
Bakteri adalah kelompok besar Prokariota, selain Archaea, yang berukuran sangat kecil serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organ - organ lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel bakteri memiliki sel lebih kompleks, yang disebut eukariota. Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki membran inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teikoat. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar dari lipopolisakarida: terdiri dari membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis dan terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasma). Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsula atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan struktur biofilm. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom.
Media NA (Nutrien Agar) adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni (Sandjaja, 1994).
Ada beberapa metode yang digunakan dalam percobaan isolasi dan identifikasi dasar mikroba dan metode yang diunakan antara lain, teknik pengenceran bertingkat tujuan dari teknik pengenceran bertingkat yaitu memeperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang trsusupensi dalam cairan. Penentuan besar atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung pada prkiraan jumlah mikroba dan sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganismedan pengenceran sebelumnya. Dan metode ppour plate atau agar tuang dalam teknik ini memerlukan agar yang belum padat (> 450C) untuk di tuang bersama susupensi bakteri kedalam ke cawan petri lalu kemudian di homogenkan dan di biarkan memadat. Hal ini akan menyebabkan sel – sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar  saja melainkan sel yang ada di dalam agar sehingga terdapat oksigen dan ada yang tumbuh didalam agar yang tidak banyak mengandung oksigen (pleczar. 1986).


IX. Kesimpulan
Dari hasil percobaan tentang isolasi dan identifikasi dasar mikroba dapat disimpulkan bahwa :
-          Metode –metode untuk melakukan isolasi mikroba itu ada tiga yaitu :
1.        Isolasi pada agar cawan
2.        Isolasi pada medium cair
-          Teknik – teknik untuk melakukan isolasi mikroba antara lain :
1.        Teknik goresan
2.        Teknik tuang / taburan
3.        Teknik sebar
4.        Teknik pengenceran
-          Fungsi isolasi mikroba adalah untuk memisahkan satu jenis mikroba yang berasal dari biakan campuran menjadi biakan murni.
Pada pewarnaan sederhana bakteri salmonella di dapat mentuk batang warna ungu tidak teratur.


DAFTAR PUSTAKA

Plezar, michael. 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakata :U dan D
Sandjaja B. 1994. Isolasi dan Identifikasi Mikroba. Jakarta : widiya medika
Schagel, Hans G. 1996. Mikrobiologi Umum. Jogja : gajah mada
Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta