Karya Tulis




TUGAS MATA KULIAH BOTANI FARMASI
KLASIFIKASI TUMBUHAN BLIMBING WULUH   

Disusun Oleh :
Sofa Yuliana 




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya ini dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan makalah yang berjudul : “BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)) SEBAGAI PENGOBATAN ALTERNATIF DAN RADIKAL BEBAS”. Selain untuk mengikuti karya ilmiah ini, penulis berkeinginan memaparkan manfaat lain dari Buah Belimbing wuluh yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas sekolah.
Dalam penyelesaian karya ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya karya ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan saran dan arahan dalam penyusunan karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam makalah ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi saya dan para pembaca pada umumnya. Sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Kudus,   Oktober 2015
Penulis

Sofa Yuliana 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang 
Banyak tanaman di Indonesia yang sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat, namun belum dibudidayakan secara khusus. Salah satu diantaranya adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Belimbing wuluh merupakan tumbuhan berjenis pepohonan yang hidup di ketinggian dari lima sampai 500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini mudah sekali tumbuh dan berkembang biak melalui cangkok atau persemaian bijinya. Jika ditanam lewat biji, pada usia 3-4 tahun, ia sudah mulai berbuah, yang setahunnya bisa mencapai 1.500 buah perpohon. Buahnya lonjong, warna buahnya hijau muda bila masih muda, jika sudah matang berwarna kekuningan kusam, mengandung banyak air dan rasanya asam segar. Setiap musim belimbing, tanaman belimbing wuluh banyak menghasilkan buah, dikarenakan buahnya bergerombol. Bisa dimengerti, karena keasamannya ini kehadiran belimbing wuluh seakan terabaikan. Ia terhitung jarang ditanam apalagi sampai dikebunkan seperti belimbing manis. Sebab, kata kebanyakan penggemar tanaman buah, tanamannya saja tidak dapat diandalkan untuk ditanam di pekarangan sebagai sumber keteduhan. Padahal tanaman ini mudah ditanam dan diperbanyak. (Lin, 1994).
Padahal secara tradisional tanama ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti batuk, diabetes, rematik, gondongan, sariawan, sakit gigi, gusi sampai berdarah tekanan darah tinggi.
Bagian yang biasa digunakan adalah buah, batang, daun dan bunganya. Keempat bagian tersebut banyak mengandung senyawa yang berkhasiat. Diantaranya adalah saponin, tannin, glukosida, hingga kalsium. Salah satu yang paling dikenal orang belimbing wuluh sebagai obat sariawan. Konon rasanya yang masam mengandung vitamin C yang tinggi, caranya dengan mengunyah atau ditempelkan pada bagian yang sariawan.
Khasiat lain adalah sebagai obat asma atau sesak nafas. Cukup dengan merebus bunga belimbing wuluh dengan air dan gula batu. Lalu diminum sehari 2-3 kali sehari samapai asama dan alerginya sembuh. Belimbing wuluh juga mampu mengobati batuk kering, kandungan kaliumnya mampu melancarkan dahak dan menurunkan panas.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa Pengertian Belimbing Wuluh ?
2.      Apa saja Klasifikasi Belimbing Wuluh ?
3.      Apa Kandungan Belimbing Wuluh ?
4.      Bagaimana Cara Pemakaian Blimbing Wuluh sebagai Obat ?

C.    Tujuan Masalah  
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah :
1.          Untuk mengetahui Kasiat dari belimbing Wuluh
2.          Untuk mengetahui Apakah Belimbing wuluh membantu penyembuhan penyakit pada kulit.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh atau disebut juga belimbing sayur, belimbing asam atau belimbing buluh dengan nama latin Averrhoa bilimbi merupakan tanaman yang mempunyai buah berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan sebagai bumbu sayuran atau campuran jamu. Belimbing wuluh atau belimbing sayur diduga berasal dari kepulauan Maluku dan kini tersebar keseluruh Indonesia dan negara-negara sekitar seperti Filipina, Myanmar, dan Srilanka.
Pohon belimbing wuluh kecil setinggi sekitar 10 meter dengan diameter pangkal batang mencapai 30 cm. Batangnya bergelombang dan tidak rata. Daun belimbing sayur merupakan daun majemuk sepanjang 30-60 cm dengan 11-45 pasang anak daun. Anak daun berwarna hijau, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur hingga jorong dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm. Belimbing wuluh mempunyai bunga majemuk yang tersusun dalam malai, berkelompok. Bunga belimbing asam, seperti buah kepel, tumbuh keluar dari batang atau percabangan yang besar. Buah belimbing buluh berupa buni berbentuk lonjor bersegi, dengan panjang 4-6 cm. Buahnya berwarna hijau kekuningan, berair dan jika masak berasa asam.
Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang ternyata kaya khasiat. Juga disebut blimbing buloh (Bali), limbi (Bima), libi (Sawu), balimbeng (Flores), belerang (Sangi), lumpias, rumpeasa dureng, wulidan, lopias, lembetue (Gorontalo), bainang (Makasar), calene (Bugis), takurela (Ambon), kerbol (Timor), malibi (Halmahera), uteke (Papua). Dalam bahasa Inggris dikela sebagai cucumber tree atau bilimbi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut Averrhoa bilimbi. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bumbu masakan atau sayur, membersihkan noda pakaian, mengkilatkan barang-barang dari kuningan, dan sebagai bahan obat tradisional.
Sering disebut dengan belimbing asam, atau belimbing buluh (besi) karena rasa buahnya yang asam. Bentuk tanaman memanjang ke atas bisa mencapai 12 meter.berdaun tersuun berpasangan, bentuk lonjong (bulat tlur) terletak di ujung cabang atau ranting.
Bentuk buah bulat lonjong berwarna hijau pekat pada waktu muda, dan berbuah kekuniongan setelah matang. Buah-buah seukuran telur puyuh ini muncul dan bergelantungan pada batang dan dahannya. Dagingnya banyak mengadung air dengan rasa sangat asam. Walaupun namanya belimbing seperti belimbing manis, dan jarang di konsumsi langsung sebagaii buah segar, namun belimbing jenis ini banyak berguna sebagai bumbu seperti manisan dan lain sebagainya.

B.     Klasifikasi Belimbing Wuluh
Adapun susunan taksonomi belimbing wuluh adalah sebagai berikut :
·         Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
·         Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·         Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·         Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·         Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
·         Sub Kelas : Rosidae
·         Ordo : Geraniales
·         Famili : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
·         Genus : Averrhoa
·         Spesies : Averrhoa bilimbi
Tanaman belimbing dibagi menjadi 2 jenis, yaitu belimbing manis (Averrhoa corambola) dan belimbing asam (Averhrhoa blimbi) atau sering diebut belimbing wuluh.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dikenal dengan berbagai daerah dengan nama yang berbeda, seperti: limeng, selimeng (Aceh), Selemeng (Gayo), asom belimbing, balimbingan (Batak), malimbi (Nias), balimbieng (Minangkabau), belimbing asam (Melayu), balimbing (Lampung), belimbing wuluh (jawa), calincing wulet (Sunda), bhalingbhing bulu (Madura).
Bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dapat digunakan sebagai obat sariawan dan batuk. Sedangkan daunnya dapat mengobati perut sakit, gondong (parotitis), tekanan darah tinggi, dan rematik. Buah belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat tradisional untuk batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, gangguan pencernaan, dan radang rektum.
Sayangnya saya bukan ahli di bidang obat-obatan sehingga khasiat belimbing wuluh sebagai obat tradisional tidak dapat saya uraikan secara detail. Yang saya ketahui, tumbuhan dengan nama latin Averrhoa bilimbi ini, yang konon merupakan tumbuhan asli Indonesia, ternyata tidak dapat dianggap sepele.

C.    Kandungan Belimbing Wuluh
Kandungan Gizi Belimbing sayur, belimbing wuluh, belimbing buluh, atau belimbing asam per 100 g bagian yang bisa dimakan :
·         Kelembaban             94,2-94,7 g
·         Protein                    :    0,61 g
·         Ash                         :    0,31-0,40 g
·         Fiber                       :    0.6g
·         Fosfor                     :    11.1 mg
·         Kalsium                  :    3.4 mg
·         Besi                        :    1,01 mg
·         Thiamine                 :    0,010 mg
·         Riboflavin              :    0,026 mg
·         Karoten                  :    0,035 mg
·         Ascorbic Acid        :    15,5 mg
·         Niacin                     :    0,302 mg

D.    Manfaat Belimbing Wuluh
Manfaat belimbing wuluh sudah sejak lama digunakan sebagai bahan masakan untuk menghasilakan rasa masam alami. Rasa asamnya juga sangat nikmat untuk dijadikan kudapan seperti rujak atau asinan namun, siapa sangka kalau belimbing wuluh memiliki khasiat luar biasa bagi kesehatan. Manfaat belimbing wuluh ini bisa didapatkan sebagai buah-buahan penghasil vitamin C dan juga digunakan sebagai obat tradisional seperti manfaat kencur atau manfaat temulawak.
Manfaat belimbing wuluh bagi kesehatan terdapat pada khasiatnya untuk mengobati penyakit seperti batuk, sakit gigi dan gejala penyakit diabetes. Hal tersebut terdapat pada kandungan unsur alami belimbing wuluh seperti banyak terdapat pada bagian buahnya, antara lain :  Glukosid, tanin, asam format, peroksida, saponin, kalsium oksalat, sulfur, dan kalium sitrat.
Belimbing wuluh merupakan tanaman berkhasiat komplek untuk kesehatan disetiap bagian tanamannya karena bagian lain seperti bagian daun, batang, buah, dan bunganya bisa dijadikan sebagai bahan ramuan obat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit.

E.     Cara Pemakaian Blimbing Wuluh sebagai Obat
1.      Blimbing Wuluh menyebuhkanGusi berdarah
·         Mengkonsumsi buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap hari
·         Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari
2.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan
·         1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan.
·         10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit.
3.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik
·         Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit.
·         100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempat yg sakit.
·         5 buah belimbing wuluh 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.          
4.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan
·         10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari.
·         Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.
·         2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari.

5.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi
·         Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
6.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Pagel linu
·         Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit
7.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu
·         Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.
8.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit Gigi Berlubang
·         5 buah belimbing wuluh dicuci bersih makan dgn sedikit garam kunyah ditempat gigi yg berlubang
9.      Blimbing Wuluh sebagai Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi
·         Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yg sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari.
·         Buah yg besar dan berwarna hijau diparut ambil air dan diminum.
·         3 buah belimbing diparut peras air diminum sekali sehari.
·         3 buah belimbing wuluh dicuci lalu dipotong-potong seperlu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring minum setelah makan pagi.
·         10 buah belimbing wuluh 1 jari rimpang kunyit 1/4 genggam daun meniran 3 jari labu air 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong
·         seperlu lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.




BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dalam pembahasan yang telah dapat di simpulkan bahwa belimbing wuluh ini adalah tanaman yang mempunyai buah berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan sebagai bumbu sayuran atau campuran jamu. Buah belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat tradisional untuk batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, gangguan pencernaan, dan radang rektum.
Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti batuk, diabetes, rematik, gondongan, sariawan, sakit gigi, gusi berdarah sampai tekanan darah tinggi.
Bagian yang biasa digunakan adalah buah, batang, daun dan bunganya. Keempat bagian tersebut banyak mengandung senyawa yang berkhasiat. Diantaranya adalah saponin, tannin, glukosida, hingga kalsium. Salah satu yang paling dikenal orang belimbing wuluh sebagai obat sariawan. Konon rasanya yang masam mengandung vitamin C yang tinggi, caranya dengan mengunyah atau ditempelkan pada bagian yang sariawan.

B.      Saran
Dengan lebih mengetahui banyaknya manfaat yang terdapat dalam kandungan buah ini sudah selayaknya kita dapat mengolahnya menjadi makanan bernutrisi yang dapat bernilai ekonomis tinggi. Sebagai aktivitas akademika kita juga dapat melakukan penelitian agar buah ini juga bisa dijadikan salah satu produk pertanian unggulan dalam negeri untuk bisa bersaing dalam perdagangan global saat ini.



DAFTAR PUSTAKA


o   http://id.wikipedia.org/wiki/Belimbing_sayur diakses tanggal 23 Oktober 2015
o   http://www.anneahira.com/tanaman-obat/belimbing-wuluh.htm diakses tanggal 23 Oktober 2015
o   http://alamendah.wordpress.com/2010/08/15/belimbing-wuluh-averrhoa-bilimbi-kaya-khasiat/ diakses tanggal 23 Oktober 2015
o   http://id.shvoong.com/exact-sciences/bioengineering-and-biotechnology/2163331-belimbing- wuluh/ diakses tanggal 23 Oktober 2015
o   http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Averrhoa_bilimbi_ripe.JPG diakses tanggal 23 Oktober 2015
o   http://www.plantamor.com/index.php?plant=164 diakses tanggal 23 Oktober 2015
o   http://www.coecoes.com/kesehatan/manfaat-dan-khasiat-belimbing-wuluh diakses tanggal 23 Oktober 2015

No comments: